Monday 27 February 2012

agi kaum wanita yang inggin lekas mendapatkan keturunan ada baiknya  melakukan pengamatan pada diri sendiri, pengamatan bertujuan untuk megetahui masa subur dan tidak subur.  Diharapkan dengan mengetahui hal-hal yang terjadi selanjutnya dapat mengamgil langkah-langkah sesegera mungkin yang menunjang program untuk mendapatkan keturunan.
Pada saat menjelang OVULASI (lepasnya sel telur dari indung telur), lendir leher rahim akan mengalir dari vagina bila perempuan berdiri atau berjalan. Pengamatan lendir dapat dilakukan dengan cara berikut:
  1. Merasakan perubahan rasa pada vulva di sepanjang hari.
  2. Melihat lendir secara langsung pada waktu-waktu tertentu.
Hasil pengamatan ini harus dicatat pada malam harinya. Catatan itu akan menunjukkan pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
POLA SUBUR adalah pola yang terus berubah, sedangkan POLA DASAR TIDAK SUBUR (PDTS) adalah pola yang (sama sekali) tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti pola hormon yang mengontrol kelangsungan hidup sperma dan pembuahan, dan dengan demikian akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
Pertama-tama, perlu diketahui tentang anatomi sistem reproduksi perempuan. Bagian-bagian yang paling pokok diperlihatkan pada Gambar 1:
  1.         i.            Rongga rahim tempat bayi akan berkembang di dalamnya selama 9 bulan;
  2.       ii.            Leher rahim (cervix) memproduksi lendir yang menjaga jawab atas kelangsungan hidup dan kesehatan sel-sel sperma;
  3.     iii.            Vagina; Kantong-kantong Shaw;
  4.     iv.            Alat kelamin bagian luar (vulva) yang merasakan lendir ketika mengalir keluar dari vagina;
  5.       v.            Kedua indung telur (ovarium) yang mengandung sel-sel telur.  Folikel-folikel (gelembung yang berisi sel telur) dalam indung telur menghasilkan hormon-hormon yang menunjang jawab atas pertumbuhan endometrium dalam proses persiapan kehamilan. Hormon-hormon tersebut tidak hanya mengaktifkan kelenjar-kelenjar leher rahim yang memproduksi lendir, tetapi juga mengakibatkan perubahan-perubahan lain selama siklus yang menyangkut fungsi vagina dan saluran telur.

Syarat-syarat kesuburan adalah sebagai berikut:
  1. Ovulasi yang memuaskan;
  2. Saluran telur yang sehat sehingga memungkinkan pertemuan sel-sel sperma dengan sel telur. Saluran ini akan memberi gizi dan membantu embrio untuk menempuh perjalanan sampai ke rongga rahim dan mengadakan implantasi;
  3. Selaput dinding rahim yang sehat bagi proses implantasi;
  4. Fungsi leher rahim yang memadai untuk menghasilkan lendir yang melancarkan perjalanan sel-sel sperma sehat sampai saluran telur;
  5. Keharmonisan hubungan antara suami-istri yang menunjang pembuahan.
 
Gambar 1. Organ-organ reproduksi perempuan.

Sebuah pertanyaan untuk membantu perempuan yang merasa kebingungan adalah bagaimana dia mengetahui awal haid (menstruasi). Dia pasti segera mengakui bahwa dia merasa basah dan melihat pendarahan pada vulva. Peristiwa ini dicatat dengan stiker warna merah atau simbol (Gambar 2).
Sama dengan pencatatan pada masa menstruasi, pada hari-hari selanjutnya semua pengamatan tentang rasa pada vulva dan sifat lendir juga dicatat. Pada hari-hari berikutnya, seorang perempuan dengan mudah akan mengenali pola kesuburan dan ketidaksuburan sesuai dengan pola lendirnya sendiri.
Gambar 2. Menstruasi dicatat dengan stiker merah.






Setelah menstruasi, leher rahim akan tertutup oleh gumpalan lendir kental dan pekat yang berfungsi mencegah perjalanan sel-sel sperma memasuki leher rahim serta berfungsi melindungi tubuh dari infeksi. Sel-sel sperma yang masih berada dalam vagina segera akan kehilangan kemampuan untuk membuahi sel telur dan dihancurkan oleh sel-sel di sekelilingnya.
Pada tahap ini, kedua indung telur beristirahat. Tidak ada sesuatu yang mengalir dari leher rahim, dan vulva terasa kering. Tidak ada yang dirasakan dan tidak ada yang tampak. Pengamatan ini dicatat dengan stiker warna hijau polos atau simbol (Gambar 3).
Gambar 3.- Pola Dasar Tidak Subur (PDTS).
Keadaan kering pada vulva. Sel-sel sperma tidak mungkin
memasuki rahim karena leher rahim tertutup
oleh gumpalan lendir yang kental dan pekat




Setelah hubungan seksual, mengalir cairan sperma dari dalam vagina yang dapat berlangsung sampai 24 jam dan vulva terasa basah. Cairan sperma itu tidak lagi mengandung sel-sel sperma yang masih hidup. Bila leher rahim mencegah sel-sel sperma memasuki rahim, maka sel-sel sperma itu akan dihancurkan dalam vagina setelah 1 atau 2 jam.
Pola Dasar Tidak Subur (PDTS) adalah pola yang sama sekali tidak berubah karena leher rahim tidak aktif. Dalam siklus-siklus biasa, pola itu diketahui lewat tanda-tanda berikut:
  1. Keadaan yang tetap kering yang tidak berubah (lihat Gambar 3), atau
  2. Vulva terasa kering meskipun tampak sedikit lendir yang sifatnya tidak berubah sama sekali setiap hari. Gambar 4 menunjukkan PDTS berlendir. Tiga siklus berturut-turut dengan PDTS berlendir yang sama diamati (4a, 4b, dan 4c). Hal yang sangat penting adalah kemampuan untuk mengenali dengan tepat saat titik perubahan (i) rasa atau (ii) sifat lendir, ataupun keduanya.

Gambar 4. Pola Dasar Tidak Subur berlendir tetap sama,hari demi hari, siklus demi siklus. Pada awal pengamatan (siklus pertama) dicatat dengan stiker putih bergambar bayi atau symbol (4a), tetapi dalam siklus berikutnya dicatat dengan stiker kuning polos atau symbol (4b, 4c). Sel-sel sperma tidak mungkin memasuki leher rahim karena gumpalan lendir.
Pada saat ini, kedua indung telur beristirahat. Hormon estrogen yang diproduksi sedikit sekali. Leher rahim tertutup oleh gumpalan lendir kental sehingga sel-sel sperma tidak dapat memasuki rahim. Bila sifat lendir sama hari demi hari selama 3 siklus, maka itulah tanda tidak subur. Vulva terasa kering dan tampak sedikit lendir yang keruh berupa serpihan-serpihan kecil yang berasal dari gumpalan lendir. PDTS berlendir dan tidak berubah ini dialami banyak perempuan.
Titik Perubahan
Gambar 5 menunjukkan bahwa indung telur sekarang aktif dan memproduksi estrogen yang mengaktifkan leher rahim. Dengan demikian, lendir cair mulai diproduksi sehingga melepaskan gumpalan lendir, dan sel-sel sperma sekarang dapat memasuki leher rahim.
Sekarang pada vulva terjadi perubahan rasa dari kering menjadi tidak kering lagi. Perubahan ini dicatat dengan stiker putih bergambar bayi atau simbol . Kemungkinan lendir tampak kental dan keruh. Perasaang lengket dan lendir yang keruh ini bukan berarti tidak subur. Kenyataan munculnya lendir leher rahim pada vulva berarti bahwa lendir sudah keluar dari leher rahim sehingga terbuka bagi sel-sel sperma.




Sama dengan Pola Dasar Tidak Subur berlendir (Gambar 6), indung telur telah mulai aktif. Titik perubahan itu bisa diamati pada vulva yang mengalami perubahan rasa. Hal ini menandakan bahwa sekarang, sel-sel sperma dapat memasuki leher rahim. Pencatatan perubahan ini dilakukan dengan stiker putih bergambar bayi atau simbol (Gambar 6).




Gambar 7 menunjukkan Pola Kesuburan yang terus-menerus berubah. (NB: Pola Dasar Tidak Subur sama sekali tidak berubah). Indung telur memproduksi estrogen yang makin lama makin banyak. Lendir yang berubah darl sifat lengket menimbulkan rasa basah dan licin. Mungkin bisa dilihat benang-benang lendir yang jernih. Walaupun kuantitas lendir mungkin berkurang, rasa licin dan semakin licin tetap berlangsung satu dua hari lagi. Hari terakhir perasaan licin adalah hari yang paling subur dalam siklus yang disebut PUNCAK. Puncak adalah hari puncak kesuburan disertai dengan kepekaan yang meningkat dan pembengkakan vulva.
PUNCAK ditandai dengan tanda silang (X). Titik ini sangat dekat dengan saat ovulasi. Indung telur sudah mulai memproduksi progesteron, yang digambarkan dengan garis utuh (—–), sementara itu folikel siap untuk melepaskan sel telur ke dalam saluran telur. Progesteron sedang mengaktifkan bagian bawah dari leher rahim untuk memproduksi lendir yang kental dan lengket selama tiga hari berikutnya. Lendir tersebut secara berangsur-angsur akan menutup saluran leher rahim. Meskipun demikian, selama 3 hari ini masih ada celah kecil di mana sel-sel sperma bisa masuk. Sel-sel sperma itu akan dengan cepat tiba di bagian yang paling jauh dalam saluran telur di mana sel telur menunggu untuk dibuahi .
Sel telur sekarang bisa dilihat dalam saluran telur (Gambar 8). Leher rahim mulai tertutup dengan lendir yang kental di bawah pengaruh progesteron, digambarkan dengan garis utuh (—–), yang diproduksi oleh sisa folikel (corpus luteum). Progesteron mempengaruhi lendir sedemikian rupa sehingga seorang perempuan mengalami perubahan rasa pada vulva dan merasa kering atau lengket.



Tidak ada rasa licin lagi pada vulva. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan baik dalam leher rahim maupun dalam vagina bagian bawah, yang keduanya dikendalikan oleh hormon. Lendir menjadi kering ketika melewati vagina, berdasarkan aktivitas kantong-kantong Shaw.
Fase Luteal
Gambar 9 mengilustrasikan fase luteal dari siklus, di mana sejak hari ke-4 sesudah Puncak (hari terakhir rasa licin pada vulva) leher rahim tertutup dengan gumpalan lendir kental yang mencegah sel-sel sperma untuk memsuki rongga rahim. Corpus luteum dalam indung telur sedang memproduksi estrogen dan progesteron. Bila tidak ada segala bentuk kontak alat kelamin sejak awal titik perubahan hingga awal harl ke-4 sesudah Puncak, maka sel telur tidak mungkin dibuahi dan akan hancur dalam saluran telur.



Menstruasi (Gambar 10) menyatakan akhir siklus biasanya 11-16 hari sesudah ovulasi,
dan sekaligus sebagai permulaan siklus yang berikutnya. Tidak ada lagi gumpalan lendir pada leher rahim sehingga darah menstruasi dapat mengalir ke luar rahim. Kedua indung telur kembali beristirahat.





Ovulasi Tertunda – Perpanjangan Fase Pra Ovulasi dan POLA DASAR TIDAK SUBUR
Ovulasi sering kali tertunda, misalnya pada waktu stres, selama menyusui (laktasi), atau pada masa pra-menopause. Pengertian menganai Pola Dasar Tidak Subur (PDTS) merupukan unsur penting Metode Ovulasi Billings. Pengenelan mengenai pola tidak subur tidak berubahnya pada fase pra-ovulasi memberi kebebasan kepada suami-istri untuk melakukan hubungan seksual tanpa menjadi hamil dalam fase pra-ovulasi, panjang ataupun pendek.
Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama sekali tidak berubah dan diamati dalam waktu paling sedikit dua minggu, contohnya:
  1. Tidak ada lendir (vulva kering); atau
  2. Munculnya lendir yang tetap sama pada vulva yang disertai kadar estrogen yang tetap rendah; atau
  3. Kombinasi dari butir 1) dan 2), bila munculnya lendir tetap tidak berubah dalam pengamatan selama 2 minggu dan diselingi dengan hari-hari kering.
Pola Dasar Tidak Subur berdasarkan pengeluaran cairan berasal dari vagina (contoh: 2 dan 3). Bila naiknya kadar estrogen cukup tinggi untuk menimbulkan reaksi pada leher rahim, maka pola berubah dan menunjukkan kemungkinan kesuburan. Naik turunnya kadar estrogen bisa menimbulkan reaksi endometrium (selaput dinding rahim) dengan pendarahan breakthrough atau pendarahan withdrawal.
PERATURAN PRA-OVULASl (lihat di bawah), bila diterapkan pada Pola Dasar Tidak Subur menjamin keamanan Metode Ovulasi Billlngs dan memastikan perempuan mengenali kesuburannya kembali dalam kasus ovulasi tertunda yang dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Kegagalan Leher Rahim Dan Pola Dasar Tidak Subur (PDTS)
Leher rahim harus memproduksi lendir yang bermutu supaya sperma-sperma dapat berfungsi secara tepat. Dalam beberapa situasi, misalnya menjelang menopause dan sesudah pemakaian kontrasepsi, leher rahim gagal untuk merespon terhadap rangsangan estrogen. Dengan secara konsekuen menggagalkan juga fungsi cairan lendir untuk menerima sel-sel sperma. Perempuan ini tidak subur walaupun dia berovulasi. Dia akan mengenal hal itu sebagai pola yang tidak berubah misalnya:
  1. Pola Dasar Tidak Subur Kering,
  2. PDTS berlendir tetap sama, atau
  3. Kombinasi dari keduanya yaitu kering dan munculnya yang tidak berubah.
Peraturan pra-ovulasi digunakan sehingga kembalinya kesuburan dapat diketahui.
Peraturan Metode Ovulasi Billings
  1. Untuk Mencapai Kehamilan:
    Digunakan Peraturan Pra-Ovulasi. Cara ini membantu untuk mengenal perubahan pola kesuburan lendir.Kemudian, hubungan seksual harus ditunda sampai lendir licin tampak. Beberapa hari berikutnya adalah hari yang paling subur. Oleh karena itu, hubungan seksual hendaknya dilakukan selama ada lendir licin (vulva terasa licin).
  2. Untuk Menunda/Menjarangkan Kehamilan:
    1. Digunakan Peraturan Pra Ovulasi
    2. Peraturan Puncak
Peraturan Pra Ovulasi
Peraturan 1: Hindarilah hubungan seksual pada hari-hari pendarahan deras selama menstruasi.
Peraturan 2: Hubungan seksual boleh dilakukan pada setiap malam hari kedua (selang-seling), bila hari ini sudah dikenal sebagai tidak subur.
Peraturan 3: Hindarilah hubungan seksual setiap hari ketika lendir atau pendarahan menyelingi Pola Dasar Tidak Subur. Hubungan seksual baru boleh dilakukan lagi bila 3 hari berturut-turut dikenali sebagai PDTS, maka hubungan seksual boleh dilakukan pada malam ke-4. Selanjutnya gunakanlah peraturan 2.
Peraturan Puncak
Bila Puncak sudah diketahui setelah berubaan dari PDTS, maka memakai peraturan Puncak. Mulai hari ke-4 sesudah Puncak sampai akhir siklus, boleh melakukan hubungan seksual setiap hari pada setiap saat.
Petingnya Pencatatan Ha
Kalau petunjuk-petunjuk ini digunakan, maka pasangan-pasangan dalam usaha menghindari kehamilan dapat mengharapkan 99 % keberhasilan.
Pencatatan harian penting karena mengingatkan seorang perempuan untuk memberi perhatian pada rasa sdan sifat lendir setiap hari.
Pencatatan ini memberi informasi yang berharga kepada suami, sehingga dia bersama istrinya dapat membicarakan kemungkinan-kemungkinan, serta bersama-sama mengambil keputusan mengenai kapan mereka ingin melahirkan anak pertama atau anak berikutnya.

BUAH MERAH 5

Hanya kami yang berani memberikan jaminan 100% uang kembali bila anda rasa sari buah merah yang kami tawarkan tidak asli. Dan bukan itu saja"  Kami pun mempersilakn  untuk mencoba/merasakan sari buah merah sebelum membeli.

Ada dua kemasan sari buah merah yang kami tawarkan :
1. Kemasan curah 1 liter dengan harga Rp. 750,000,- belum termasuk ongkir.
2. Kemasan curah  5 liter, untuk pembelian 5 liter harga lebih murah dengan harga per liter Rp. 600.000,- harga sudah termasuk ongkos kirim. Untuk pembelian 5 liter dapat dikirim langsung dari Wamena Papua.


Sari buah merah buatan keluarga   di Wamena Papua  dalam kemasan  5 & 1 liter.  Untuk kualitas buah kami paham benar mana buah yang baik untuk dijadikan obat dan mana yang bukan.  Buah merah yang kami olah di ambil dari daerah Bokondini karena buah dari daerah ini akan menghasilkan minyak buah merah lebih kental, kultivar buah yang di ambil dari jenis panjang.  

Di  bantuan LSM dalam dan luar negeri kami diberikan pelatihan cara megolah buah merah  karena untuk menghasilkan sari buah merah yang berkualitas perlu di perhatikan cara pengolahan, terutama pada proses pemasakan harus dibawah 160oC. Karena bila diatas suhu tersebut maka sekmen merah pasa sari buah merah akan rusak. Dengan memperhatikan kualitas sari buah merah dan berpulang dari niatan baik, sampai saat ini kami mampu bertahan ditengah ketidak percayaan orang terhadap sari buah merah  (ulah segelintir orang yang mencampur). Semoga suatu saatnanti si emas merah dari Papua  akan kembali pada masa jayanya.

Sari buah merah membantu menyembuhkan  penyakit : 

1. Melemahkan virus AIDS
Dikabarkan bahwa kemampuan buah merah melemahkan Virus HIV adalah karena buah merah mengandung tokoferol dan betakaroten yang sangat tinggi. Kedua kandungan ini berfungsi sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tokoferol dan betakaroten akhirnya berkombinasi untuk memecah asam amino yang dibutuhkan oleh virus penyebab AIDS, HIV, sehingga virus tersebut tak dapat melangsungkan hidupnya.
 2. Kanker dan Tumor
Khasiat lain buah merah adalah mengobati kanker dan tumor. Kanker dan tumor tak diragukan lagi merupakan salah satu penyebab kematian terbesar. Disebabkan oleh apa kanker dan tumor itu? Penyakit ini disebabkan oleh ketidakteraturan hormon dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya daging di jaringan tubuh normal.
Buah merah dapat mengobati kanker karena kandungan tokoferolnya sangat tinggi, yaitu mencapai 11.000 ppm dan betakarotennya mencapai 7.000 ppm. Kedua senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah pembiakan sel-sel kanker.
3. Stroke dan Darah Tinggi
Stroke disebabkan oleh darah yang membeku dan penyempitan pembuluh darah. Salah satu penyebab penyakit ini adalah darah tinggi. Tekanan darah tinggi menyebabkan penggumpalan darah sehingga pembuluh darah menyempit, akibatnya supplai darah berkurang. Lebih dari itu, pembuluh darah bisa pecah. Penyakit ini, bila tidak menyebabkan kematian, dapat menyebabkan kelumpuhan anggota badan.
Darah tinggi sendiri disebabkan oleh kerja jantung yang memompa darah terlalu cepat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh karena darah kekurangan oksigen atau oksigen yang terlalu kental.
Buah merah mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah menjadi normal.
 4. Asam Urat
Asam urat dsebabkan karena terganggunya fungsi lever sehingga lever memproduksi asam urat secara berlebihan. Asam urat akhirnya tertampung di dalam ginjal menjadi batu dan dibawa ke ujung-ujung jari tangan dan kaki serta mengumpul di sana.
Tokoferol dalam buah merah mengencerkan darah dan memperbaiki sistem kerja lever. Sistem kerja lever, setelah diperbaiki, memproduksi kadar asam urat yang normal.
 5. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, kandungan gula dalam darah meningkat.
Kandungan tokoferol dalam buah merah memperbaiki kerja pankreas sehingga fungsi pankreas menjadi normal kembali.
 6. Osteoporosis
Disebabkan pengeroposan tulang, osteoporosis disebabkan oleh kekurangan kalsium. Penyakit ini umumnya menyerang mereka yang sudah berusia senja.
Buah merah kaya akan kalsium sehingga dapat mencegah dan mengobati osteoporosis. Dalam 100 gram buah merah segar terkandung 54.000 miligram kalsium.
 7. Gangguan Mata
Kandungan betakaroten yang tinggi dalam buah merah dapat mengatasi banyak jenis penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Betakaroten diserap oleh tubuh dan diolah menjadi vitamin A.
 8. Meningkatkan Kecerdasan
Kandungan omega 3 dan omega 6 dalam buah merah dapat merangsang daya kerja otak dan meningkatkan kecerdasan. Oleh karena itu buah merah cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
 9. Meningkatkan Gairah dan Kesuburan
Buah merah, menurut mereka yang mengkonsumsinya, dapat membantu meningkatkan gairah seksual kaum pria. Efek pengobatan bervariasi, ada yang bereaksi setelah 15 menit meminumnya, ada juga yang setelah satu atau dua jam meminumnya.
Vitamin E dalam buah merah membantu meningkatkan produksi sperma. Selain itu, buah merah mengandung energi tinggi, yaitu 360 kalori.
Selain khasiat-khasiat yang telah disebutkan di atas, buah merah dikabarkan dapat juga mengobati penyakit lambung, wasir, gangguan pada paru-paru dan sebagainya. (buah-merah.info)

BUAH MERAH 4

Satu lagi tanaman obat lain dari Papua yang juga tak kalah dahsyatnya dengan sarang semut (Myrmecodia Pendans) yakni buah merah. Buah merah memiliki nama latin Pandanus conoideus Lam, orang Papua biasa menyebutnya dengan nama Kuansu. Bagi orang Papua tentunya sudah tidak asing lagi dengan makanan ini, karena mereka sudah terbiasa mengkonsumsinya. Sedangkan bagi orang yang di luar Papua, mungkin belum pernah merasakan atau bahkan baru mendengar nama Buah Merah ini.
Buah merah mempunyai khasiat yang banyak sekali. Zat antioksidan yang terkandung dalam buah merah dapat mencegah berbagai macam penyakit. Senyawa-senyawa aktif yang terkandung di antaranya adalah betakaroten, karotenoid, alfa tokoferol, asam linoleat, asam oleat, dekanoat, serta omega-3 dan omega-9. Selain senyawa-senyawa tersebut buah murah juga mengandung kalsium, serat, kalori, protein dan vitamin sehingga tidak mengherankan jika nafsu makan seseorang dapat meningkat setelah meminum buah merah.
Manfaat buah merah antara lain adalah untuk mengatasi :
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
AIDS merupakan penyakit yang disebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat adanya infeksi virus HIV. Virus HIV akan menyerang sel darah putih sehingga orang yang terkena virus HIV ini tidak dapat melindungi dirinya dari segala penyakit. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Tokoferol dan betakaroten dalam buah merah berfungsi sebagai antioksidan, sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kedua senyawa tersebut juga akan menghancurkan asam amino yang dibutuhkan oleh virus HIV, sehingga virus tersebut akan mati.
Tumor dan Kanker
Kapsul Buah Merah Wamena
Kanker dan tumor merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Untuk mengobati kanker adalah dengan cara mengontrol pertumbuhan atau mematikan sel kanker dengan tidak merusak/mengganggu kelangsungan hidup serta fungsi sel tubuh normal. Salah satu alternatif untuk mengobati kanker adalah dengan menggunakan tanaman obat, salah satunya adalah buah merah (Pandanus conoideus Lam.).
Buah merah mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk melawan atau memutus radikal bebas senyawa karsinogen. Buan merah mengandung senyawa antikanker seperti tokoferol, alfa-tokoferol dan betakaroten. Senyawa-senyawa tersebut akan menghambat pertumbuhan dan membunuh sel kanker. Omega-3 dalam buah merah juga bermanfaat untuk memperbaiki jaringan sel yang rusak akibat penyakit kanker.
Stroke dan Darah Tinggi
Stroke diakibatkan karena adanya darah yang membeku dan juga penyempitan pembuluh darah. Akibatnya suplai darah menjadi berkurang. Bila tidak ditangani akan menyebabkan kematian atau juga kelumpuhan. Salah satu penyebab stroke adalah darah tinggi. Tokoferol dalam buah merah mampu memperlancar sirkulasi darah dan mengencerkan darah, sehingga kandungan oksigen dalam darah kembali normal.
Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Penyakit kencing manis ini disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula dalam darah. Hal ini dapat terjadi karena adanya gangguan fungsi pada pankreas sebagai organ yang menghasilkan insulin. Insulin merupakan zat yang berfungsi untuk memindahkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi. Jika pankreas terganggu maka produksi insulin juga tidak memadai, sehingga kadar gula dalam darah juga akan meningkat. Tokoferol dalam buah merah dapat membantu memperbaiki kerja pankreas. Sehingga fungsi pankreas akan menjadi normal kembali.
Osteoporosis
Osteoporosis disebut juga dengan tulang keropos. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan kalsium dalam tubuh. Buah merah kaya akan kalsium. Dalam 100 gram buah merah terkandung 54.000 mg kalsium. Sehingga buah merah dapat digunakan untuk mencegah atau mengobati osteoporosis.
Gangguan Mata
Penyakit mata dapat disebabkan karena kekurangan vitamin A. Betakaroten dalam buah merah yang tinggi diserap oleh tubuh dan diolah menjadi vitamin A.
Selain penyakit-penyakit tersebut, buah merah juga bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan, karena mengandung omega 3 dan omega 9 yang mampu meningkatkan kecerdasan dan merangsang daya kerja otak. Buah merah juga bermanfaat untuk meningkatkan gairah seksual dan kesuburan. Vitamin E dalam buah merah membantu meningkatkan produksi sperma.

BUAH MERAH 3

Kandungan senyawa yang terdapat pada BUAH MERAH sebagai pengobatan  berbeda-beda, tergantung dari daerah mana buah merah diambil dan tingkat kematangan buah perlu diperhatikan juga..
Sementara  pada sari buahnya / minyak buah merah tergantung pada proses pembuatannya, perbedaan mencolok terutama pada kandungan tokoferol dan betakaroten. Kedua senyawa ini akan mati bila dalam proses pemasakannya menggunakan panas yang tinggi dalam waktu yang lama.


Karena perbedaan kandungan senyawa aktif ini, sampai sekarang belum ada patokan baku tentang dosis yang tepat dalam mengonsumsi sari Buah Merah. Saat ini ada orang yang mengonsumsi satu sendok makan dengan interval 2-3 kali sehari dan ada pula yang mengonsumsi satu sendok teh dengan interval 2-3 kali sehari.
Meskipun demikian, penderita suatu penyakit disarankan mengonsumsi sari Buah Merah sebanyak satu sendok makan, 3 kali sehari dan orang yang sehat sebanyak satu sendok makan  kali sehari.

Setelah mengkomsumsi buah merah sebanyak 2500 ml alangkah baikya, kondisi kesehatan diperiksa. Pemeriksaan dimaksutkan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan  positif, bila ada berubahan yang positif pemakaian buah merah dapat dilanjutkan.
Mengkomsumsi Buah Merah dapat dikombinasi dengan obat dokter  dengan catatan mengonsumsinya 1-2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi obat dari dokter.
Untuk menghilangkan rasa mual dan merasa nyangkut di tenggorok, sebelum minum sari Buah Merah sebaiknya minum air putih hangat, begitu juga sesudahnya.
Pemula disarankan mengonsumsi sari Buah Merah sebelum makan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah muntah-muntah dari makanan yang sudah dimakan. Karena biasanya pemula akan merasa mual dan ingin muntah setelah mengonsumsi sari Buah Merah, tetapi kejadian ini tergantung dari masing-masing individu. 

Saran untuk Konsumen
Pertanyaan pertama kali yang dilontarkan konsumen yang akan membeli sari Buah Merah adalah masalah keasliannya. Pertanyaan tersebut sebenarnya adalah hak konsumen dan merupakan hal yang wajar jika dilontarkan kepada penjual atau produsen.
Meskipun demikian, sebenarnya pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sia-sia karena sebodoh-bodohnya penjual atau produsen, pertanyaan tersebut pasti akan dijawab dengan jawaban yang sudah pasti, yaitu “ASLI”.

Sebenamya pertanyaan konsumen yang bijak adalah, dari mana asal buah yang diproduksi  dan dari  ketinggian berapa? Bagaimana proses pembuatannya? Berapa lama proses pemanasannya? Apakah sudah mendapat izin dari Departemen Kesehatan? 

Sari Buah Merah yang berkualitas berdasarkan hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan harus berasal dari Buah Merah dataran tinggi, minimum 2500 m dpl seperti di Kabupaten Jayawijaya Wamena Papua. Buah Merah yang ada di dataran rendah memiliki kandungan tokoferol dan betakaroten yang sangat rendah dan bahkan bisa tidak ada sama sekali. Buah Merah seperti ini bisa dijumpai di  Jayapura, Sorong, Nabire, Manokwari dll.

Proses pembuatan yang tidak higienis bisa mengakibatkan sari Buah Merah terkontaminasi bakteri dan mikroba yang berbahaya bagi kesehatan. Proses pemasakan melalui pemanasan tinggi dalam waktu yang lama bisa mengakibatkan kandungan senyawa betakaroten dan tokoferolnya lenyap karena larut atau berkurang.
Proses pemasakan menggunakan bahan dari besi dan alumunium juga bisa mengakibatkan sari Buah Merah bereaksi dengan benda tersebut. Ini juga membahayakan tubuh karena sari Buah Merah bisa mengandung peroksida.

Tips Memilih Sari Buah Merah
Mengetahui kualitas sari Buah Merah yang baik bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu melihat, mencium, dan merasakannya dengan lidah.

1. Melihat Kualitas
Sari Buah Merah yang berkualitas tidak terdapat endapan atau pasta (ampas). Hal ini bisa diketahui dengan cara melihatnya. Sari Buah Merah yang ada di dalam botol transparan bisa langsung diketahui dengan cara menyorotkan lampu senter atau lampu lain dan melihat bagian sisi sebaliknya.
Jika terlihat ada endapan, kualitas sari Buah Merah tersebut patut dipertanyakan karena kemungkinan endapan tersebut adalah pasta atau campuran minyak goreng. Jika dituang di dalam piring atau sendok, sari Buah Merah berwarna merah tua.
Sari Buah Merah yang berwarna hitam menandakan gosong atau hangus saat proses pembuatannya. Sementara itu, sari Buah Merah yang berwarna kekuningan menandakan proses pemasakannya terlalu lama dan merupakan minyak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan. Minyak yang keruh menandakan masih banyak campuran pasta dan perlu diendapkan  lagi.
2. Mencium Aroma
Sari Buah Merah yang berkualitas tidak mempunyai bau sama sekali atau hanya ada bau gurih yang mirip bau pandan. Berbau busuk berarti sari Buah Merah tersebut jelek. Sari buah seperti ini biasanya disebabkan proses pembuatannya tidak higienis atau terlalu banyak mengandung pasta. Bau sari Buah Merah yang busuk menyerupai bau telur busuk. Berbau asam seperti bau cuka berarti sari Buah Merah sudah rusak.
Berbau gosong atau hangus berarti sari Buah Merah tersebut gosong karena proses pemasakannya dengan cara digoreng atau melalui proses pemanasan  tinggi dalam waktu lama. Kandungan tokoferol dan betakaroten sari Buah Merah seperti ini sudah berkurang banyak.
3. Merasakan
Sari Buah Merah yang baik jika dirasakan dengan lidah tidak mempunyai rasa sama sekali. Saat ini sari Buah Merah yang banyak beredar adalah dalam bentuk minyak. Rasa sari Buah Merah dalam bentuk minyak sama dengan rasa minyak goreng biasa, tidak berasa sama sekali, baik manis, asam, asin.
Jika terasa asam, berarti sari Buah Merah tersebut sudah busuk. Rasa manis atau asin berarti sari buah tersebut sudah tercampur atau dicampur dengan bahan lain, seperti gula, garam, atau zat lain.

Kandungan Buah Merah Papua

Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah.
Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup ekstrim di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk  yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.
Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud  Buah Merah banyak mengandung antioksidan dengan kandungan rata-rata :
  • Karoten (12.000 ppm)
  • Betakaroten (700 ppm)
  • Tokoferol (11.000 ppm)
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini dapat meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.
Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan  Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.
Hal singkat cara mengolah buah merah adalah  :
  • Memilih buah merah yang sudah tua dan besar dari jenis buah merah bargom atau maler kultivar merah panjang yang bisa menghasilkan minyak buah merah yang banyak dan banyak kandunganya.
  • Memotong, membuang empulur, memcuci sampai bersih dari debu yang menempel pada daging buah merah dengan menggunakan sikat dan air bersih.
  • Mengkukus atau merebus buah merah hingga masak kurang lebih selama 1 hingga 11/2 jam untuk memudahkan dalam mengeluarkan minyak sari buah merah
  • Memisahkan antara air, biji, ampas dan minyak sari buah merah
  • Minyak sari buah merah diendapkan selama 15 sd 30 hari
  • Minyak sari buah merah disimpan dalam botol kaca atau plastic yang stiril
  • Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada buku hasiat manfaat buah merah si-emas merah dari papua.
Akhir kata semoga artikel ini bermanfaat bagi para pencari informasi buah merah dari Papua. Home Industri Buah Merah Wamena Papua berupaya memberikan yang terbaik dari Sari Buah Merah yang kami tawarkan, harapan kami semoga dengan memberikan yang terbaik akan terbina hubungan persaudaraan di antara kita amin.

BUAH MERAH 2

Penyakit yang dapat disembuhkan oleh Buah Merah (Pandanus conoideus) beragam, diantaranya: Kanker, Tumor, Kolesterol, Asam urat, Diabetes, Hipertensi, Flek paru, Hepatitis, Jantung koroner, Sakit mata, dan Osteosporosis (rapuh tulang). Buah Merah ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat membantu dalam melemahkan virus HIV/AIDS.
Tokoferol, alfatokoferol, dan betakaroten yang terkandung dalam Buah Merah berfungsi sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Ketiga senyawa inilah yang membantu proses penyembuhan penyakit Kanker, Tumor, dan HIV/AIDS. Senyawa antioksidan ini bekerja menekan dan membunuh sel-sel kanker yang berbahaya.
Tokoferol yang ada di dalam Buah Merah tersebut adalah vitamin E alami yang bisa mengencerkan darah. Hal ini baik untuk penderita Stroke. Salah satu pemicu Stroke adalah tekanan darah tinggi dan penyumbatan atau penggumpalan darah di pembuluh darah.
Jika tekanan darah meningkat dan terjadi penggumpalan atau penyumbatan di dalam pembuluh darah, pembuluh darah bisa pecah. Pecahnya pembuluh darah ini dinamakan Stroke. Tokoferol tersebut akan membantu mengencerkan darah, mencegah penggumpalan darah, dan memperbaiki sistem kerja jantung, atau menurunkan tekanan darah.
Sementara itu, betakaroten di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia. Vitamin A inilah yang berfungsi membantu menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan mata.
Senyawa asam lemak tak jenuh, seperti omega 9, omega 6, dan omega 3 berperan membantu sistem kerja otak. Selain itu, senyawa ini di dalam tubuh juga bisa bekerja sebagai antioksidan. Kalsium dan besi yang ada di dalam Buah Merah sangat tinggi dan bisa membantu mencegah dan mengobati Osteoporosis.

BUAH MERA 1

andungan yang dimiliki buah merah yakni antioksidan, betakarotin, omega 3 dan omega 9, tokoferol, asam oleat, asam inoleat. Betakarotin berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa hambatan. Interaksinya pada antibodi meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktifitas sel T helpera dan limposit.
Juga sudah dibuktikan mengkonsumsi betakarotin sebanyak 30-60 mg/hari sedikitnya dua bulan bisa membentuk antibodi alami terbanyak yang bisa menekan kehadiran sel-sel kanker serta ampuh dalam menetralisir radikal bebas senyawa karsinogen (penyebab kanker)
Tokoferol adalah senyawa yang berperan dalam memperbaiki system kekebalan tubuh penderita HIV/AIDS. Sementara omega 3 dan 9 dalam dosis tinggi bertugas sebagai asam lemak tak jenuh yang gampang dicerna dan diserap sehingga memperlancar metabolisme. Lancarnya metabolisme sangat membantu proses penyembuhan. Sebab tubuh mendapatkan asupan protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Asam lemak yang dikandung buah merah juga merupakan antibiotic dan antivirus. Mereka aktif melemahkan dan meluruhkan membrane lipida virus serta mematikannya. Bahkan virus tidak diberi kesempatan untuk membangun struktur baru sehingga tak bisa melakukan regenerasi. Karena kemampuan itu, ia efektif menghambat dan membunuh beragam strain HIV/AIDS, termasuk virus hepatitis yang merusak sel hati. Ia juga terbukti menghambat dan membunuh sel-sel tumor aktif.
Terbukti dari pengamatan yang jeli, seseorang bisa menjadi seorang penemu dan menjadikannya lahan usaha baru. Temuan sari buah merah untuk dibuat obat yang didapat secara tidak sengaja inilah buktinya.

Tuesday 21 February 2012

Avanza

NEW AVANZA G 1500 MANUAL

OTR : 167,400,000
DP   : 20 (%)

Residual Value   : 40 (%)


  12 24 36 48 60
 Installment 6,833,000 4,127,000 3,264,000 0 0
 First Payment 45,951,300 43,345,300 42,582,300 0 0
Last Installment 73,793,000 71,087,000 70,224,000 0 0

NEW AVANZA VELOZ

NEW AVANZA VELOZ 1500 MANUAL

OTR : 173,400,000
DP   : 20 (%)

Residual Value   : 40 (%)


  12 24 36 48 60
 Installment 7,077,000 4,275,000 3,381,000 0 0
 First Payment 47,572,300 44,870,300 44,076,300 0 0
Last Installment 76,437,000 73,635,000 72,741,000 0 0

Friday 17 February 2012

Sistem kendali

siastem Kendali

Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang bia...sa disebut dengan kendalian (plant).

Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan; sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama.

Pada sistem kendali dikenal sistem lup terbuka (open loop system) dan sistem lup tertutup (closed loop system). Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.

Gambar 1. Sistem pengendalian lup terbuka

Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed loop system) memanfaatkan variabel yang sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan. Sistem seperi ini juga sering dikenal dengan sistem kendali umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk sistem kemudi kapal laut dan pesawat terbang. Perangkat sehari-hari yang juga menerapkan sistem ini adalah penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, dan pemanas air.

Gambar 2. Sistem pengendalian lup tertutup

Dengan sistem kendali gambar 2, kita bisa ilustrasikan apabila keluaran aktual telah sama dengan referensi atau masukan maka input kontroler akan bernilai nol. Nilai ini artinya kontroler tidak lagi memberikan sinyal aktuasi kepada plant, karena target akhir perintah gerak telah diperoleh. Sistem kendali loop terbuka dan tertutup tersebut merupakan bentuk sederhana yang nantinya akan mendasari semua sistem pengaturan yang lebih kompleks dan rumit. Hubungan antara masukan (input) dengan keluaran (output) menggambarkan korelasi antara sebab dan akibat proses yang berkaitan. Masukan juga sering diartikan tanggapan keluaran yang diharapkan.
Untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem kendali tentunya diperlukan pemahaman yang cukup tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistem kontrol. Oleh karena itu selanjutnya akan dikaji beberapa istilah-istilah yang dipergunakannya.

Manouver kapal

MANEUVER KAPAL

Penelitian dan pengembangan terhadap kemampuan maneuverkapal dan respon terhadap sistem kontrol terhadap kondisi di laut bebas pada alur dan kolam terus dilakukan. Hasil penelitian telah dilakukan untuk mendesain shiphull (lambung kapal), s...ystem control di kapal, dan pada saat menetapkan persyaratan navigasi serta dalam mendesain alur dan kolam agar mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi kemampuan maneuver kapal. Faktor-faktor tersebut antara lain :

- Bobot kapal.

- Dimensi kapal.

- Shiphull (lambung kapal).

- Rudder system (sistem kemudi).

- Horse power.

Karakteristik kapal meliputi :

- Reaksi kapal pada saat perubahan kapal.

- Kemampuan berputar.

- Jarak henti.

- Ratio antara jarak dan lebar kapal.

- Ratio antara lebar dan draft.

- Area rudder.

Diameter putar pada air yang dangkal lebih baik daripada air yang dalam, karena stabilitas kondisi air dangkal lebih baik. Pengamatan ini dilakukan dengan asumsi kecepatan normal dan kemiringan kemudi sekitar 30o bervariasi untuk tipe kapal yang berbeda. Banyak kapal kontainer memiliki kemampuan yang kurang baik, terutama kapal dengan kecepatan 26-30 knot. Untuk kapal ini diameter putar antara 6-8 kali panjang kapal. Diameter putar untuk

kapal tanker besar dan kapal dry bulk pada kecepatan 15-17 knot antara 3-4 kali panjang kapal, bahkan beberapa ada yang kurang dari 3-4 kali panjang kapal. Untuk kapal LNG, diameter putar 2-2,5 kali panjang kapal, ini berlaku juga pada kapal general cargo dan multi purpose. Kemampuan berputar pada kecepatan rendah dapat ditingkatkan dengan menggunakan baling-baling ganda atau dengan menggunakan thruster (baling-baling bagian depan) atau kombinasi keduanya.

Kebanyakan kapal kontainer dilengkapi dengan propeler ganda, namun karena bentuk dari lambung kapal, jarak antara kedua baling-baling menjadi sangat dekat dibanding panjang kapal, sehingga kemampuan maneuver menjadi (negatif) efektif. Baling-baling di bagian depan (bow thruster) biasanya sangat berguna pada saat penyandaran/berangkat, namun pada kecepatan 4-5 knot pengaruh bow thruster berkurang. Jarak berhenti dari suatu kapal dipengaruhi oleh hubungan antara energi bagian belakang kapal dan bobot mati kapal. Energi dari bagian belakang kapal tergantung dari jenis mesin yang dipergunakan. Untuk perairan dalam, dimulai pada kecepatan operasi untuk tanker dan dry bulk dengan ukuran 200.000 DWT, jarak berhenti (stopping distance) adalah 12-20 kali panjang kapal. Kapal kontainer 6-8 kali panjang kapal, kapal LNG sekitar 10-12 kali panjang kapal dan kapal general cargo dan multi purpose jarak hentinya 4-7 kali panjang kapal.

Prosedur keadaan darurat

PROSEDUR KEADAAN DARURAT [ MATERI DARURAT & S.A.R. ]

MATERI DARURAT & S.A.R.


A. PROSEDUR KEADAAN DARURAT
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini peserta diklat mampu menjelaskan dengan lancar tindakan – tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi keadaan darurat di kapal.

1. PENDAHULUAN

Kecelakaan dapat terjadi pada kapal-kapal baik dalam pelayaran, sedang berlabuh atau sedang melakukan kegiatan bongkar muat di pelabuhan/terminal meskipun sudah dilakukan usaha supaya yang kuat untuk menghindarinya.

Manajemen harus memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Health and Safety work Act, 1974 untuk melindungi pelaut pelayar dan mencegah resiko-resiko dalam melakukan suatu aktivitas di atas kapal terutama menyangkut kesehatan dan keselamatan kerja, baik dalam keadaan normal maupun darurat.

Suatu keadaan darurat biasanya terjadi sebagai akibat tidak bekerja normalnya suatu sistem secara prosedural ataupun karena gangguan alam.


Definisi

Prosedure :

Suatu tata cara atau pedoman kerja yang harus diikuti dalam melaksanakan suatu kegiatan agar mendapat hasil yang baik.

Keadaan darurat :

Keadaan yang lain dari keadaan normal yang mempunyai kecenderungan atau potensi tingkat yang membahayakan baik bagi keselamatan manusia, harta benda maupun lingkungan.




Prosedur keadaan darurat :

Tata cara/pedoman kerja dalam menanggulangi suatu keadaan darurat, dengan maksud untuk mencegah atau mengurangi kerugian lebih lanjut atau semakin besar.

Jenis jenis Prosedur Keadaan Darurat :

– Prosedur intern (lokal)

Ini merupakan pedoman pelaksanaan untuk masing-masing bagian/ departemen, dengan pengertian keadaan darurat yang terjadi masih dapat di atasi oleh bagian-bagian yang bersangkutan, tanpa melibatkan kapal-kapal atau usaha pelabuhan setempat.

– Prosedur umum (utama)

Merupakan pedoman perusahaan secara keseluruhan dan telah menyangkut keadaan darurat yang cuku besar atau paling tidak dapat membahayakan kapal-kapal lain atau dermaga/terminal.

Dari segi penanggulangannya diperlukan pengerahan tenaga yang banyak atau melibatkan kapal-kapal / penguasa pelabuhan setempat.

2. JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT

Kapal laut sebagai bangunan terapung yang bergerak dengan daya dorong pada kecepatan bervariasi melintasi berbagai daerah pelayaran dalam kurun waktu tertentu, akan mengalami berbagai problematika yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca, keadaan alur pelayaran, manusia, kapal dan lain-lain yang belum dapat diduga oleh kemampuan manusia dan pada akhirnya menimbulkan gangguan pelayaran dari kapal.

Gangguan pelayaran pada dasarnya dapat berupa gangguan yang dapat langsung diatasi, bahkan perlu mendapat bantuan langsung dari pihak tertentu, atau gangguan yang mengakibatkan Nakhoda dan seluruh anak buah kapal harus terlibat baik untuk mengatasi gangguan tersebut atau untuk hares meninggalkan kapal.

Keadaan gangguan pelayaran tersebut sesuai situasi dapat dikelompokkan menjadi keadaan darurat yang didasarkan pada jenis kejadian itu sendiri, sehingga keadaan darurat ini dapat disusun sebagai berikut :
a. Tubrukan
b. Kebakaran/ledakan
c. Kandas
d. Kebocoran/tenggelam
e. Orang jatuh ke laut
f. Pencemaran.

Keadaan darurat di kapal dapat merugikan Nakhoda dan anak buah kapal serta pemilik kapal maupun Iingkungan taut bahkan juga dapat menyebabkan terganggunya 'ekosistem' dasar taut, sehingga perlu untuk memahami kondisi keadaan darurat itu sebaik mungkin guna memiliki kemampuan dasar untuk dapat mengindentifikasi tanda-tanda keadaan darurat agar situasi tersebut dapat diatasi oleh Nakhoda dan anak buah kapal maupun kerjasama dengan pihak yang terkait.

1) Tubrukan
Keadaan darurat karena tubrukan kapal dengan kapal atau kapal dengan dermaga maupun dengan benda tertentu akan mungkin terdapat situasi kerusakan pada kapal, korban manusia, tumpahan minyak ke laut (kapal tangki), pencemaran dan kebakaran. Situasi Iainnya adalah kepanikan atau ketakutan petugas di kapal yang justru memperlambat tindakan, pengamanan, penyelamatan dan penanggulangan keadaan darurat tersebut.

2) Kebakaran / ledakan
Kebakaran di kapal dapat terjadi di berbagai lokasi yang rawan terhadap kebakaran, misalnya di kamar mesin, ruang muatan, gudang penyimpanan perlengkapan kapal, . instalasi listrik dan tempat akomodasi Nakhoda dan anak buah kapal.

Sedangkan ledakan dapat terjadi karena kebakaran atau sebaliknya kebakaran terjadi karena ledakan, yang pasti kedua-duanya dapat menimbulkan situasi darurat serta perlu untuk diatasi.

Keadaan darurat pada situasi kebakaran dan ledakan tentu sangat berbeda dengan keadaan darurat karena tubrukan, sebab pada situasi yang demikian terdapat kondisi yang panas dan ruang gerak terbatas dan kadang-kadang kepanikan atau ketidaksiapan petugas untuk bertindak mengatasi keadaan maupun peralatan yang digunakan sudah tidak layak atau tempat penyimpanan telah berubah.

3) Kandas
Kapal kandas pada umumnya didahului dengan tanda-tanda putaran baling-baling terasa berat, asap di cerobong mendadak menghitam, badan kapal bergetar dan kecepatan kapal berubah kemudian berhenti mendadak.

Pada saat kapal kandas tidak bergerak, posisi kapal akan sangat tergantung pada permukaan dasar taut atau sungai dan situasi di dalam kapal tentu akan tergantung juga pada keadaan kapal tersebut.

Pada kapal kandas terdapat kemungkinan kapal bocor dan menimbulkan pencemaran atau bahaya tenggelam kalau air yang masuk ke dalam kapal tidak dapat diatasi, sedangkan bahaya kebakaran tentu akan dapat saja terjadi apabila bahan bakar atau minyak terkondisi dengan jaringan listrik yang rusak menimbulkan nyala api dan tidak terdeteksi sehingga menimbulkan kebakaran.

Kemungkinan kecelakaan manusia akibat kapal kandas dapat saja terjadi karena situasi yang tidak terduga atau terjatuh saat terjadi perubahan posisi kapal.

Kapal kandas sifatnya dapat permanen dan dapat pula bersifat sementara tergantung pada posisi permukaan dasar laut atau sungai, ataupun cara mengatasinya sehingga keadaan darurat seperti ini akan membuat situasi di lingkungan kapal akan terjadi rumit.

4) Kebocoran/Tenggelam
Kebocoran pada kapal dapat terjadi karena kapal kandas, tetapi dapat juga terjadi karena tubrukan maupun kebakaran serta kerusakan kulit pelat kapal karena korosi, sehingga kalau tidak segera diatasi kapal akan segera tenggelam.

Air yang masuk dengan cepat sementara kemampuan mengatasi kebocoran terbatas, bahkan kapal menjadi miring membuat situasi sulit diatasi. Keadaan darurat ini akan menjadi rumit apabila pengambilan keputusan dan pelaksanaannya tidak didukung sepenuhnya oleh seluruh anak buah kapal, karena upaya untuk mengatasi keadaan tidak didasarkan pada azas keselamatan dan kebersamaan.


5) Orang jatuh ke laut

Orang jatuh ke laut merupakan salah satu bentuk kecelakaan yang membuat situasi menjadi darurat dalam upaya melakukan penyelamatan.

Pertolongan yang diberikan tidak dengan mudah dilakukan karena akan sangat tergantung pada keadaan cuaca saat itu serta kemampuan yang akan memberi pertolongan, maupun fasilitas yang tersedia.

6) Pencemaran

Pencemaran taut dapat terjadi karena buangan sampah dan tumpahan minyak saat bunkering, buangan limbah muatan kapal tangki, buangan limbah kamar mesin yang melebihi ambang 15 ppm dan karena muatan kapal tangki yang tertumpah akibat tubrukan atau kebocoran.

Upaya untuk mengatasi pencemaran yang terjadi merupakan hal yang sulit karena untuk mengatasi pencemaran yang terjadi memerlukan peralatan, tenaga manusia yang terlatih dan kemungkinan-kemungkinan resiko yang harus ditanggung oleh pihak yang melanggar ketentuan tentang pencegahan pencemaran.

3. DENAH KEADAAN DARURAT

a. Persiapan.

Perencanaan dan persiapan adalah syarat utama untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan keadaan darurat dikapal.
Nahkoda dan para perwira harus menyadari apa yang mereka harus lakukan pada keadaan darurat yang bermacam-macam, misalnya kebakaran di tangki muatan, kamar mesin, kamar A.B.K. dan orang pingsan di dalam tangki, kapal lepas dari dermaga dan Hanyut, cara kapal lepas dermaga dan lain-lain.

Harus dapat secara cepat dan tepat mengambil keputusan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi segala macam keadaan darurat.

Data/info yang selalu harus siap
 Jenis jumlah dan pengaturan muatan.
 Apakah ada cairan kimia yang berbahaya.
 General arrangement dan stabilitas info, serta
 Rencana peralatan pemadam kebakaran.

b. Organisasi keadaan darurat

Suatu organisasi keadaan darurat harus disusun untuk operasi keadaan darurat.

Maksud dan tujuan organisasi bagi setiap situasi adalah untuk :
 Menghidupkan tanda bahaya.
 Menemukan dan menaksir besarnya kejadian dan kemungkinan bahayanya.
 Mengorganisasi tenaga dan peralatan.

Ada empat petunjuk perencanaan yang perlu diikuti :

 Pusat komando.

Kelompok yang mengontrol kegiatan di bawah pimpinan Nahkoda atau perwira senior serta dilengkapi perangkap komunikasi intern dan extern.

 Satuan kesadaran darurat.

Kelompok di bawah perwira senior yang dapat menaksir keadaan, melapor kepusat komando menyarankan tindakan apa yang harus diambil apa dan dari mana bantuan dibutuhkan.

 Satuan pendukung.

Kelompok pendukung ini di bawah seorang perwira harus selalu slap membantu kelompok induk dengan perintah pusat komando dan menyediakan bantuan pendukung seperti peralatan, perbekalan, bantuan medis, termasuk alat bantuan pernapasan dan lain-lain.

 Kelompok ahli mesin.

Kelompok di bawah satuan pendukung Engineer atau Senior Engineer menyediakan bantuan atas perintah pusat komando.
Tanggung jawab utamanya di ruang kamar mesin, dan bisa memberi bantuan bila diperlukan.

c. Tindakan pendahuluan.

Seseorang yang menemukan keadaan darurat harus membunyikan tanda bahaya, laporkan kepada perwira jaga yang kemudian menyiapkan organisasi, sementara itu yang berada dilokasi segera mengambil tindakan untuk mengendalikan keadaan sampai diambil alih oleh organisasi keadaan darurat. Setiap orang harus tahu dimana tempatnya dan apa tugasnya termaksud kelompok pendukung harus stand-by menunggu perintah selanjutnya.

d. Alarm kebakaran kapal.

Pada saat berada di teminal, alarm ini harus diikuti dengan beberapa tiupan panjang dengan waktu antara tidak kurang dari 10 detik.

e. Denah peralatan pemadam kebakaran.

Denah peralatan ini harus dipasang tetap pada tempat yang mudah dilihat disetiap geladak.

f. Pengawasan dan pemeliharaan.

Karena peralatan pemadam kebakaran harus selalu slap untuk dipergunakan setiap saat, maka perlu adanya pengecekan secara periodik dan dilaksanakan oleh perwira yang bertanggung jawab akan pemeliharaan/perbaikan atau pengisian tabung harus tepat waktu.

g. Latihan

Untuk menjaga ketrampilan dan kesiapan anak buah maka harus diadakan latihan balk teori atau praktek secara berkala dan teratur. Bila ada kesempatan untuk mengadakan latihan bersama atau pertemuan pemadaman kebakaran dengan personil darat maka harus diadakan tukar informasi balk mengenai jumlah maupun letak alat pemadam kebakaran guna memperlancar pelaksanaan bila terjadi kebakaran di kapal.

Keuntungan dibuatnya organisasi penanggulangan keadaan darurat, antara lain :

* Tugas dan tanggung jawab tidak terlalu berat, karena dipikul bersama-sama serta berbeda-beda.

* Tugas dan tanggung jawab dapat tertulis dengan jelas dengan demikian dapat mengurangi tindakan-tindakan yang kurang disiplin.

* Hanya ada satu pimpinan (komando), sehingga perintah, instruksi dan lain-lain akan lebih terarah, teratur dan terpadu, terhindar dari kesimpangsiuran.

* Dapat terhindar dari hambatan hirarki formal yang selalu ada dalam perusahaan, karena petugas dari berbagai bidang yang diperlukan semuanya sudah tergabung dalam satu bentuk organisasi.

* Apabila terjadi suatu kegagalan karena melaksanakan tugas yang tertentu, maka hal ini dapat segera dipelajari kembali untuk perbaikan.

* Dengan adanya organisasi keadaan darurat, maka semua individu merasa saling terkait.


4. PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

Penanggulangan keadaan darurat didasarkan pada suatu pola terpadu yang mampu mengintegrasikan aktivitas atau upaya. Penanggulangan keadaan darurat tersebut secara cepat, tepat dan terkendali atas dukungan dari instansi terkait dan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia.

Dengan memahami pola penanggulangan keadaan darurat ini dapat diperoleh manfaat :

 Mencegah (menghilangkan) kemungkinan kerusakan akibat meluasnya kejadian darurat itu.
 Memperkecil kerusakan-kerusakan mated dan lingkungan.
 Dapat menguasahi keadaan (Under control).

Untuk menanggulangi keadaan darurat diperlukan beberapa Iangkah mengantisipasi yang terdiri dari :

a. Pendataan

Dalam menghadapi setia keadaan darurat dikenal selalu diputuskan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi peristiwa tersebut maka perlu dilakukan pendataan sejauh mana keadaan darurat tersebut dapat membahayakan manusia (pelayar), kapal dan lingkungannya serta bagaimana cara mengatasinya disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia.

Langkah-Langkah pendataan
 Tingkat kerusakan kapal
 Gangguan keselamatan kapal (Stabilitas)
 Keselamatan manusia
 Kondisi muatan
 Pengaruh kerusakan pada lingkungan
 Kemungkinan membahayakan terhadap dermaga atau kapal lain.

b. Peralatan

Sarana dan prasarana yang akan digunakan disesuaikan dengan keadaan darurat yang dialami dengan memperhatikan kemampuan kapal dan manusia untuk melepaskan diri dari keadaan darurat tersebut hingga kondisi normal kembali.

Petugas atau anak buah kapal yang terlibat dalam operasi mengatasi keadaan darurat ini seharusnya mampu untuk bekerjasama dengan pihak lain bila mana diperlukan (dermaga, kapal lain/team SAR).

Secara keseluruhan peralatan yang dipergunakan dalam keadaan darurat adalah :

 Breathing Apparatus – Alarm
 Fireman Out Fit – Tandu
 Alat Komunikasi
 dan lain-lain disesuaikan dengan keadaan daruratnya.

c. Mekanisme kerja

Setiap kapal harus mempunyai team-team yang bertugas dalam perencanaan dan pengeterapan dalam mengatasi keadaan darurat. Keadaan-keadaan darurat ini harus meliputi semua aspek dari tindakan-tindakan yang harus diambil pada saat keadaan darurat serta dibicarakan dengan penguasa pelabuhan, pemadam kebakaran, alat negara dan instansi lain yang berkaitan dengan pengarahan tenaga, penyiapan prosedur dan tanggung jawab, organisasi, sistem, komunikasi, pusat pengawasan , inventaris dan detail lokasinya.

Tata cara dan tindakan yang akan diambil antara lain :
 Persiapan, yaitu langkah-langkah persiapan yang diperlukan dalam menangani keadaan darurat tersebut berdasarkan jenis dan kejadiannya.

 Prosedur praktis dari penanganan kejadian yang harus diikuti dari beberapa kegiatan/bagian secara terpadu.

 Organisasi yang solid dengan garis-garis komunikasi dan tanggung jawabnya.

 Pelaksanaan berdasarkan 1, 2, dan 3 secara efektif dan terpadu.

Prosedur di atas harus meliputi segala ma cam keadaan darurat yang ditemui, baik menghadapi kebakaran, kandas, pencemaran, dan lain-lain dan harus dipahami benar oleh pelaksana yang secara teratur dilatih dan dapat dilaksanakan dengan baik.

Keseluruhan kegiatan tersebut di atas merupakan suatu mekanisme kerja yang hendak dengan mudah dapat diikuti oleh setiap manajemen yang ada dikapal, sehingga kegiatan mengatasi keadaan darurat dapat berlangsung secara bertahap tanpa harus menggunakan waktu yang lama, aman, lancar dan tingkat penggunaan biaya yang memadai. untuk itu peran aktif anak buah kapal sangat tergantung pada kemampuan individual untuk memahami mekanisme kerja yang ada, serta dorongan rasa tanggung jawab yang didasari pada prinsip kebersamaan dalam hidup bermasyarakat di kapal.

Mekanisme kerja yang diciptakan dalam situasi darurat tentu sangat berbeda dengan situasi normal, mobilitas yang tinggi selalu mewarnai aktifitas keadaan darurat dengan lingkup kerja yang biasanya tidak dapat dibatasi oleh waktu karena tuntutan keselamatan. Oleh sebab itu loyalitas untuk keselamatan bersama selalu terjadi karena ikatan moral kerja dan dorongan demi kebersamaan.

5. PENGENALAN ISYARAT BAHAYA

Tanda untuk mengingatkan anak buah kapal tentang adanya suatu keadaan darurat atau bahaya adalah dengan kode bahaya.

a. Sesuai peraturan Internasional isyarat-isyarat bahaya dapat digunakan secara umum untuk kapal laut adalah sebagai berikut:
 Suatu I isyarat letusan yang diperdengarkan dengan selang waktu kira-kira 1 (satu) menit.

 Bunyi yang diperdengarkan secara terus-menerus oleh pesawat pemberi isyarat kabut (smoke signal )

 Cerawat – cerawat atau peluru-peluru cahaya yang memancarkan bintang-bintang memerah yang ditembakkan satu demi satu dengan selang waktu yang pendek.

 Isyarat yang dibuat oleh radio telegrafi atau sistim pengisyaratan lain yang terdiri atas kelompok SOS dari kode morse.

 Isyarat yang dipancarkan dengan menggunakan pesawat radio telepon yang terdiri atas kata yang diucapkan "Mede" (mayday )

 Kode isyarat bahaya internasional yang ditujukan dengan NC.

 Isyarat yang terdiri atas sehelai bendera segi empat yang di atas atau sesuatu yang menyerupai bola.

 Nyala api di kapal (misalnya yang berasal dari sebuah tong minyak dan sebagainya, yang sedang menyala).

 Cerawat payung atau cerawat tangan yang memancarkan cahaya merah.

 Isyarat asap yang menyebarkan sejumlah asa jingga (orange).

 Menaik-turunkan lengan-lengan yang terentang kesamping secara perlahan-lahan dan berulang- ulang.

 Isyarat alarm radio telegrafi
 Isyarat alarm radio teleponi

 Isyarat yang dipancarkan oleh rambu-rambu radio petunjuk posisi darurat.

b. Sesuai dengan kemungkinan terjadinya situasi darurat di kapal, isyarat bahaya yang umumnya dapat terjadi adalah :

1) Isyarat kebakaran

Apabila terjadi kebakaran di atas kapal maka setia orang di atas kapal yang pertama kali melihat adanya kebakaran wajib melaporkan kejadian tersebut pada mualim jaga di anjungan.

Mualim jaga akan terus memantau perkembangan upaya pemadaman kebakaran dan apabila kebakaran tersebut tidak dapat di atasi dengan alat-alat pemadam portable dan dipandang perlu untuk menggunakan peralatan pemadam kebakaran tetap serta membutuhkan peran seluruh anak buah kapal, maka atas keputusan dan perintah Nakhoda isyarat kebakaran wajib dibunyikan dengan kode suling atau bel satu pendek dan satu panjang secara terus menerus seperti berikut :

. _____________ . ___________ . _________ . __________


Setiap anak buah kapal yang mendengar isyarat kebakaran wajib melaksanakan tugasnya sesuai dengan perannya pada sijil kebakaran dan segera menuju ke tempat tugasnya untuk menunggu perintah lebih lanjut dari komandan regu pemadam kebakaran.


2) Isyarat sekoci / meninggalkan kapal

Dalam keadaan darurat yang menghendaki Nakhoda dan seluruh anak buah kapal harus meninggalkan kapal maka kode isyarat yang dibunyikan adalah melalui bel atau suling kapal sebanyak 7 (tujuh) pendek dan satu panjang secara terus menerus seperti berikut :


……. ___________ ……. _________ ……. __________


3) Isyarat orang jatuh ke taut

Dalam pelayaran sebuah kapal dapat saja terjadi orang jatuh ke laut, bila seorang awak kapal melihat orang jatuh ke laut, maka tindakan yang harus dilakukan adalah :

• Berteriak "Orang jatuh ke laut"
• Melempar pelampung penolong (lifebuoy)
• Melapor ke Mualim jaga.

Selanjutnya Mualim jaga yang menerima laporan adanya orang jatuh ke laut dapat melakukan manouver kapal untuk berputar mengikuti ketentuan "Willemson Turn" atau "Carnoevan turn" untuk melakukan pertolongan.

Bila ternyata korban tidak dapat ditolong maka kapal yang bersangkutan wajib menaikkan bendera internasional huruf "O".

4) Isyarat Bahaya lainnya

Dalam hal-hal tertentu bila terjadi kecelakaan atau keadaan darurat yang sangat mendesak dengan pertimbangan bahwa bantuan pertolongan dari pihak lain sangat dibutuhkan maka setiap awak kapal wajib segera memberikan tanda perhatian dengan membunyikan bel atau benda lainnya maupun berteriak untuk meminta pertolongan.

Tindakan ini dimaksud agar mendapat bantuan secepatnya sehingga korban dapat segera ditolong dan untuk mencegah timbulnya korban yang lain atau kecelakaan maupun bahaya yang sedang terjadi tidak meluas.

Dalam keadaan bahaya atau darurat maka peralatan yang dapat digunakan adalah peralatan atau mesin-mesin maupun pesawat-pesawat yang mampu beroperasi dalam keadaan tersebut.

Sebuah kapal didesain dengan memperhitungkan dapat beroperasi pada kondisi normal dan kondisi darurat.

Oleh sebab itu pada kapal dilengkapi juga dengan mesin atau pesawat yang mampu beroperasi pada kondisi darurat.

Adapun mesin-mesin atau pesawat-pesawat yang dapat beroperasi pada keadaan darurat terdiri dari :

* Emergency steering gear
* Emergency generator
* Emergency radio communication
* Emergency fire pump
* Emergency ladder
* Emergency buoy
* Emergency escape trunk
* Emergency alarm di kamar pendingin, cargo space, engine room space, accomodation space

Setiap mesin atau pesawat tersebut di atas telah ditetapkan berdasarkan ketentuan SOLAS 1974 tentang penataan dan kapasitas atau kemampuan operasi.

Sebagai contoh Emergency Fire Pump (pompa pemadam darurat) berdasarkan ketentuan wajib dipasang di luar kamar mesin dan mempunyai tekanan kerja antara 3 - 5 kilogram per sentimeter persegi dan digerakkan oleh tenaga penggerak tersendiri. Sehingga dalam keadaan darurat bila pompa pemadam utama tidak dapat beroperasi, maka alternatif lain hanya dapat menggunakan pompa pemadam darurat dengan aman di luar kamar mesin.

6. TINDAKAN DALAM KEADAAN DARURAT

a. Sijil bahaya atau darurat

Dalam keadaan darurat atau bahaya setia awak kapal wajib bertindak sesuai ketentuan sijil darurat, oleh sebab itu sijil darurat senantiasa dibuat dan diinformasikan pada seluruh awak kapal.

Sijil darurat di kapal perlu di gantungkan di tempat yang strategis, sesuai, mudah dicapai, mudah dilihat dan mudah dibaca oleh seluruh pelayar dan memberikan perincian prosedur dalam keadaan darurat, seperti :

1) Tugas-tugas khusus yang harus ditanggulangi di dalam keadaan darurat oleh setiap anak buah kapal.

2) Sijil darurat selain menunjukkan tugas-tugas khusus, juga tempat berkumpul (kemana setiap awak kapal harus pergi).

3) Sijil darurat bagi setiap penumpang harus dibuat dalam bentuk yang ditetapkan oleh pemerintah.

4) Sebelum kapal berangkat, sijil darurat harus sudah dibuat dan salinannya digantungkan di beberapa tempat yang strategis di kapal, terutama di ruang ABK.

5) Di dalam sijil darurat juga diberikan pembagian tugas yang berlainan bagi setiap ABK, misalnya:

 Menutup pintu kedap air, katup-katup, bagian mekanis dari lubang-lubang pembuangan air di kapal d1l,
 Perlengkapan sekoci penolong termasuk perangkat radio jinjing maupun perlengkapan Iainnya.
 Menurunkan sekoci penolong.
 Persiapan umum alat-alat penolong / penyelamat lainnya.
 Tempat berkumpul dalam keadaan darurat bagi penumpang.
 Alat-alat pemadam kebakaran termasuk panel kontrol kebakaran.

6) Selain itu di dalam sijil darurat disebutkan tugas-tugas khusus yang dikerjakan oleh anak buah kapal bagian CID (koki, pelayan d1l), seperti :

 Memberikan peringatan kepada penumpang.

 Memperhatikan apakah mereka memakai rompi renang mereka secara semestinya atau tidak.

 Mengumpulkan para penumpang di tempat berkumpul darurat.

 Mengawasi gerakan dari para penumpang dan memberikan petunjuk di gang-gang atau di tangga.

 Memastikan bahwa persediaan selimut telah dibawa sekoci / rakit penolong.

7) Dalam hal yang menyangkut pemadaman kebakaran, sijil darurat memberikan petunjuk cara-cara yang biasanya dikerjakan dalam terjadi kebakaran, serta tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan dalam hubungan dengan operasi pemadaman, peralatan-peralatan dan instalasi pemadam kebakaran di kapal.

8) Sijil darurat harus membedakan secara khusus semboyan-semboyan panggilan bagi ASK untuk berkumpul di sekoci penolong mereka masing-masing, di rakit penolong atau di tempat berkumpul untuk memadamkan kebakaran. Semboyan-semboyan tersebut diberikan dengan menggunakan ruling kapal atau sirine, kecuali di kapal penumpang untuk pelayaran internasional jarak pendek dan di kapal barang yang panjangnya kurang dari 150 kaki (45,7m), yang harus dilengkapi dengan semboyan¬-semboyan yang dijalankan secara elektronis, semua semboyan ini dibunyikan dan anjungan.

Semboyan untuk berkumpul dalam keadaan darurat terdiri dari 7 atau lebih tiup pendek yang diikuti dengan 1 tiup panjang dengan menggunakan suling kapal atau sirine dan sebagai tambahan semboyan ini, boleh dilengkapi dengan bunyi bel atau gong secara terus menerus.

Jika semboyan ini berbunyi, itu berarti semua orang di atas kapal harus mengenakan pakaian hangat dan baju renang dan menuju ke tempat darurat mereka. ABK melakukan tugas tempat darurat mereka. Sesuai dengan apa yang tertera di dalam sijil darurat dan selanjutnya menunggu perintah.

Setia juru mudi dan anak buah sekoci menuju ke sekoci dan mengerjakan :

* Membuka tutup sekoci, lipat dan masukkan ke dalam sekoci (sekoci-sekoci kapal modern sekarang ini sudah tidak memakai tutup lagi tetapi dibiarkan terbuka).

* Dua orang di dalam sekoci masing-masing seorang di depan untuk memasang tali penahan sekoci yang berpasak (cakil) dan seorang yang dibelakang untuk memasang pro sekoci.
* Tali penahan yang berpasak tersebut dipasang sejauh mungkin ke depan tetapi sebelah dalam dari lapor sekoci dan disebelah luar tali-tali lainnya, lalu dikencangkan.

* Memeriksa apakah semua awak kapal dan penumpang telah memakai rompi renang dengan benar/tidak.

* Selanjutnya siap menunggu perintah.

Untuk mampu bertindak dalam situasi darurat maka setiap awak kapal harus mengetahui dan terampil menggunakan perlengkapan keselamatan jiwa di laut dan mampu menggunakan sekoci dan peralatannya maupun cakap menggunakan peralatan pemadam kebakaran.

Adapun perlengkapan keselamatan jiwa di taut meliputi:

a) Life saving appliances
 Life boat
 Life jacket
 Life raft
 Bouyant apparatus
 Life buoy
 Line throwing gun
 Life line
 Emergency signal (parachute signal, red hand flare, orange smoke signal)

b) Fire fighting equipment
 Emergency fire pump, fire hidrants
 Hose & nozzles
 Fire extinguishers (fixed and portable)
 Smoke detector and fire detector system
 C02 Installation
 Sprinkler system (Automatic water spray)
 Axes and crow bars
 Fireman outfits and breathing apparatus
 Sand in boxes.

Sedangkan latihan sekoci dan pemadam kebakaran secara individual dimaksudkan untuk menguasai bahkan memiliki segala aspek yang menyangkut karakteristik daripada penggunaan pesawat-pesawat penyelamat dan pemadam kebakaran yang meliputi pengetahuan dan keterampilan tentang :

1) Boat drill
 Alarm signal meninggalkan kapal (abandon ship)
 Lokasi penempatan life jacket dan cara pemakaian oleh awak kapal dan penumpang

 Kesiapan perlengkapan sekoci
 Pembagian tugas awak kapal disetia sekoci terdiri dari komandan dan wakil komandan, juru motor, juru mudi, membuka lashing dan penutup sekoci, memasang tali air / keliti tiller / tali monyet / prop, membawa selimut / sekoci / logbook / kotak P3K / mengarea sekoci l melepas ganco / tangga darurat / menolong penumpang.

2) Fire drill
 Alarm signal kebakaran di kapal
 Pembagian tugas awak kapal terdiri dari :
Pemimpin pemadam, membawa slang, botol api, kapak, linggis, pasir, fireman outfit, sedangkan perwira jaga, juru mudi jaga di anjungan, menutup pintu dan jendela kedap air, membawa log book, instalasi C02, menjalankan pompa pemadam kebakaran, alat P3K.

b. Tata Cara Khusus Dalam Prosedur Keadaan Darurat

1) Kejadian Tubrukan (Imminent collision)

a) Bunyikan sirine bahaya (Emergency alarm sounded)

b) Menggerakkan kapal sedemikian rupa untuk mengurangi pengaruh tubrukan

c) Pintu-pintu kedap air dan pintu-pintu kebakaran otomatis di tutup

d) Lampu-lampu dek dinyalakan

e) Nakhoda diberi tahu

f) Kamar mesin diberi tahu

g) VHF dipindah ke chanel 16

h) Awak kapal dan penumpang dikumpulkan di stasiun darurat

i) Posisi kapal tersedia di ruangan radio dan diperbaharui bila ada perubahan.

j) Setelah tubrukan got-got dan tangki-tangki di ukur.

2) Kandas, Terdampar (Stranding)

a) Stop mesin

b) Bunyikan sirine bahaya

c) Pintu-pintu kedap air di tutup

d) Nakhoda diberi tahu

e) Kamar mesin diberi tahu

f) VHF di pindah ke chanel 16

g) Tanda-tanda bunyi kapal kandas dibunyikan

h) Lampu dan sosok-sosok benda diperlihatkan

i) Lampu dek dinyalakan

j) Got-got dan tangki-tangki diukur/sounding

k) Kedalaman laut disekitar kapal diukur.

l) Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan.


3) Kebakaran/Fire

a) Sirine bahaya dibunyikan (internal clan eksternal)

b) Regu-regu pemadam kebakaran yang bersangkutan siap dan mengetahui lokasi kebakaran.

c) Ventilasi, pintu-pintu kebakaran otomatis, pintu-pintu kedap air di tutup.

d) Lampu-lampu di dek dinyalakan

e) Nakhoda diberi tahu

f) Kamar mesin diberi tahu

g) Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan

4) Air masuk ke dalam ruangan (Flooding)

a) Sirine bahaya dibunyikan (internal dan eksternal)

b) Siap-siap dalam keadaan darurat

c) Pintu-pintu kedap air di tutup

d) Nakhoda diberi tahu

e) Kamar mesin diberi tahu

f) Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan

5) Berkumpul di sekoci/rakit penolong (meninggalkan kapal)

a) Sirine tanda berkumpul di sekoci/rakit penolong untuk meninggalkan kapal, misalnya kapal akan tenggelam yang dibunyikan atas perintah Nakhoda

b) Awak kapal berkumpul di sekoci/rakit penolong

6) Orang jatuh ke laut (Man overboard)

a) Lemparkan pelampung yang sudah dilengkapi dengan lampu apung dan asap sedekat orang yang jatuh
b) Usahakan orang yang jatuh terhindar dari benturan kapal dan baling-baling

c) Posisi dan letak pelampung diamati

d) Mengatur gerak untuk menolong (bile tempat untuk mengatur gerak cukup disarankan menggunakan metode "Williamson" Turn)

e) Tugaskan seseorang untuk mengawasi orang yang jatuh agar tetap terlihat

f) Bunyikan tiga suling panjang dan diulang sesuai kebutuhan

g) Regu penolong slap di sekoci

h) Nakhoda diberi tahu

i) Kamar mesin diberi tahu

j) Letak atau posisi kapal relatif terhadap orang yang jatuh di plot Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan

7) Pencarian dan Penyelamatan (Search and Rescue)

a) Mengambil pesan bahaya dengan menggunakan radio pencari arah

b) Pesan bahaya atau S.O.S dipancarkan ulang

c) Mendengarkan poly semua frekwensi bahaya secara terus menerus

d) Mempelajari buku petunjuk terbitan SAR (MERSAR)

e) Mengadakan hubungan antar SAR laut dengan SAR udara pada frekwensi 2182 K dan atau chanel 16

f) Posisi, haluan dan kecepatan penolong yang lain di plot


c. Latihan-latihan bahaya atau darurat

1) Di kapal penumpang latihan-latihan sekoci dan kebakaran harus dilaksanakan 1 kali seminggu jika mungkin. Latihan-latihan tersebut di atas juga harus dilakukan bila meninggalkan suatu. pelabuhan terakhir untuk pelayaran internasional jarak jauh.

2) Di kapal barang latihan sekoci dan latihan kebakaran harus dilakukan 1 x sebulan. Latihan-latihan tersebut di atas harus juga dilakukan dalam jangka waktu 24 jam setelah meninggalkan suatu pelabuhan, dimana ABK telah diganti Iebih dari 25 %.

3) Latihan-latihan tersebut di atas harus dicatat dalam log book kapal dan bila dalam jangka waktu 1 minggu (kapal penumpang) atau 1 bulan (kapal barang) tidak diadakan latihan-latihan, maka harus dicatat dalam log book dengan alasan-alasannya.

4) Di kapal penumpang pada pelayaran internasional jarak jauh dalam waktu 24 jam setelah meninggalkan pelabuhan harus diadakan latihan-latihan untuk penanggulangan.

5) Sekoci-sekoci penolong dalam kelompok penanggulangan harus digunakan secara bergilir pada latihan-latihan tersebut dan bila mungkin diturunkan ke air dalam jangka waktu 4 bulan. Latihan-latihan tersebut harus dilakukan sedemikian rupa sehingga awak kapal memahami dan memperoleh pengalaman-pengalaman dalam melakukan tugasnya masing-masing termasuk instruksi-instruksi tentang melayani rakit-rakit penolong.

6) Semboyan bahaya untuk penumpang-penumpang supaya berkumpul di stasion masing-masing, harus terdiri dari 7 atau lebih tiupan pendek disusul dengan tiupan panjang pada suling kapal dengan cara berturut-turut. Di kapal penumpang pada pelayaran internasional jarak jauh harus ditambah dengan semboyan-semboyan yang dilakukan secara elektris.\

Maksud dari semua semboyan-semboyan yang berhubungan dengan penumpang-penumpang dan lain-lain instruksi, harus dinyatakan dengan jelas di atas kartu-kartu dengan bahasa yang bisa dimengerti (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris) dan dipasang dalam kamar-kamar penumpang dan lain-lain ruangan untuk penumpang.

7. LINTAS-LINTAS PENYELAMATAN DIRI

a. Mengetahui Lintas Penyelamatan Did (Escape Routes)

Di dalam keadaan darurat dimana kepanikan sering terjadi maka kadang-kadang untuk mencapai suatu tempat, misalnya secoci sering mengalami kesulitan. Untuk itu para pelayar terutama awak kapal harus mengenal/ mengetahui dengan lintas penyelamatan diri (escape routes), komunikasi di dalam kapal itu sendiri dan sistem alarmnya.

Untuk itu sesuai ketentuan SOLAS 1974 BAB 11-2 tentang konstruksi-perlindungan penemuan dan pemadam kebakaran dalam peraturan 53 dipersyaratkan untuk di dalam dan dari semua ruang awak kapal dan penumpang dan ruangan-ruangan yang biasa oleh awak kapal untuk bertugas, selain terdapat tangga-tangga di ruangan permesinan harus ditata sedemikian rupa tersedianya tangga yang menuju atau keluar dari daerah tersebut secara darurat.

Di kapal lintas-lintas penyelamatan diri secara darurat atau escape router dapat ditemui pada tempat-tempat tertentu seperti:

1) Kamar mesin

Adanya lintas darurat menuju ke geladak kapal melalui terowongan poros baling-baling yang sepanjang lintasan tersebut didahului oleh tulisan "Emergency Exit" dan disusul dengan tanda panah atau simbol orang berlari.

2) Ruang akomodasi

Pada ruangan akomodasi, khususnya pada ruangan rekreasi ataupun ruangan makan awak kapal atau daerah tempat berkumpulnya awak kapal dalam ruangan tertentu selalu dilengkapi dengan pintu darurat atau jendela darurat yang bertuliskan "Emergency Exit".

Setiap awak kapal wajib mengetahui dan terampil menggunakan jalan-jalan atau lintas-lintas darurat tersebut sehingga dalam kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan digunakannya lalulintas umum yang tersedia maka demi keselamatan lintas darurat tersebut dapat dimanfaatkan.

Disamping itu semua awak kapal demi keselamatannya wajib memperhatikan tanda-tanda gambar yang menuntun setiap orang untuk menuju atau memasuki maupun melewati laluan ataupun lorong darurat pada saat keadaan darurat, kelalaian atau keteledoran hanya akan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri bahkan melibatkan orang lain.

Tanda / sign

Jalan menuju pintu darurat (emergency exit) ditandai dengan panah berwarna putih dengan papan dasar berwarna hijau. Pada kapal penumpang dari ruang penumpang dan ruang awak kapal pasti tersedia tangga / jalan yang menuju embarkasi dek sekoci penolong dan rakit penolong. Bila ruang tersebut berada di bawah sekat dek (bulkhead deck) tersedia dua lintas penyelamatan diri dari ruang bawah air salah satunya harus bebas dari pintu kedap air. Bila ruang tersebut berada di atas sekat dek dari zona tengah utama (main vertical zone) harus tersedia minimal dua lintas penyelamatan diri. Dari kamar mesin akan tersedia dua lintas penyelamatan diri yang terbuat dari tangga baja yang terpisah satu dengan yang lainnya.

b. Komunikasi Intern dan Sistem Alarm

Dalam keadaan darurat sangatlah diperlukan komunikasi dan sistem alarm yang efisien. Untuk itu digunakan sebagai komunikasi darurat dalam meninggalkan kapal adalah isyarat bunyi (suara) dari lonceng atau sirine atau juga dapat dengan mulut. Sebagai isyarat yang digunakannya adalah tujuh bunyi pendek atau lebih disusul dengan satu bunyi panjang dari suling/sirine atau bell listrik.

Alarm keadaan darurat lainnya seperti

Kebakaran, orang jatuh ke laut dan yang lainnya tidak diatur secara nasional, untuk itu biasanya tiap-tiap perusahaan menciptakan sendiri.